gemantara.com, Desa Kace Timur Kabupaten Bangka Babel – Dalam penetapan DPT ,untuk pemilihan Anggota BPD kace timur terkesan masih mengunakan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) yang lama,sehingga terkesan panitia pemilihan BPD kace timur diduga tidak bekerja dengan semaksimal mungkin.sebenar nya sudah jelas dalam pemilihan pengisian anggota BPD.kace timur sudah ada anggaran ,yang sudah ditetapkan didalam APBDeS tahun Anggaran 2022, namun di sayangkan ternyata diduga panitia tidak langsung mendata langsung ke warga mengenai data pemilihan BPD , seharusnya DPT untuk pemilihan BPD kace timur yang baru bukan yang lama.(senin, 18/07)
M.RiFuad salah satu kandidat, di konfirmasikan oleh awak media mengatakan,”sebenar ini lucu sekali kalau panitia pemilihan BPD priode 2022-2028 , kalau memang harus mengunakan DPT lama silahkan, namun saat pemilihan harus menunjukan KTP, sehingga adanya kesamaan data dengan undangan tersebut( jangan ada dusta diantara kita),”tuturnya.
Ditambahkan lagi,Namun saat penetapan pihak panitia menurut Agus,selaku ketua panitia tidak perlu lagi untuk menunjukan KTP jika sudah ada undangan, Data pemilihan tersebut kami dapat dari data DPT yang lama., Namun disangkal oleh Salah satu calon No.1 Fuad , beliau minta kepada pihak panitia walaupun sudah ada undangan harus wajib di tunjukan KTP asli.
Fuad salah satu Calon No.01,”sebenarnya apa alasan ketua panitia ,tidak mau menetapkan bahwa yang punya undangan panggilan untuk mencoblos sehingga keberatan untuk menunjukan KTP ada apa sebenarnya..? karena pemilihan nanti harapan kita biar jujur dan adil demi tercapai secara demokrasi,” Tegasnya
Agus ketua panitia saat dikonfirmasi awak media apakah dasar pemilihan DPT ini dari data pemilihan DPT gubenur,Atau pemilihan DPT Kades, Atau kah DPT BPD yang lama dan berapakah dana Anggaran untuk Panitia pemilihan dan apakah panitia sudah kerja sesuai poksi nya atau sudah turun ke masyarakat dan apakah pihak panitia bertanggung jawab dalam hal mata pilih bila ada undangan tanpa dilampirkan KTP.kalau surat itu benar kenapa pihak panitia menolak dilampirkan dengan KTP.
Agus selaku ketua panitia terkesan menutupi hal ini dan iya lebih pilih bungkam dan dugaan sementara adanya permainan sandiwara dalam mata pilih ini dan tidak mau memberi informasi keterbukaan Publik apalagi dana dari APBDes.(Zainal)