Buserbhayangkara.com JAKARTA– Kapolri Jenderal Pol Idham Azis mengapresiasi tiga Kapolda yang dinilai berhasil dalam penanganan wabah pandemi virus Corona atau Covid-19 di masing-masing wilayah Kepolisian Daerah
Menurut Idham Azis, tiga Kapolda berhasil membentuk inovasi kampung pencegahan virus Corona atau Covid-19 di wilayahnya.
Ketiga Kapolda tersebut, lanjutnya, terdiri Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Fadil Imran dengan program Kampung Tangguh Semeru, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dengan program Kampung Siaga dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri dengan Kampung Tangkal.
“Dengan adanya inovasi itu, menjadi motivasi terhadap Polda lain untuk serius menangani virus Corona, yang setiap harinya selalu ada yang dinyatakan positif Covid-19,” ujarnya saat video conference dengan para Kapolda se-Indonesia di Mabe Polri.
Selain itu, Idham juga mengapresiasi petugas lalu lintas yang berjaga selama Operasi Ketupat. Petugas telah bekerja dengan maksimal di tengah ancaman pandemi virus Corona.
“Namun, tak hanya mengatasi masalah sosial saja selama pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia. Anggota Korps Bhayangkara ini juga telah melakukan Operasi Ketupat 2020 dengan melakukan penjagaan di setiap perbatasan wilayah dan daerah,” tutur Idham.
Meski demikian, dia meminta jajarannya tidak cepat puas dengan sejumlah pujian yang datang. Bahkan meminta jajarannya meningkatkan kinerjanya.
“Anggota Polri tidak boleh merasa puas dengan apa yang sudah diraihnya. Hasil itu justru menjadi motivasi agar bisa lebih baik lagi dari sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi bebapa waktu yang lalu mengatakan salah satu harapan berdirinya kampung siaga di harapkab masyarakat akan menjadi polisi bagi dirinya sendiri
“Kampung siaga ini didirikan sebagai salah satu upaya menghadapi kenormalan baru dalam pandemi Covid-19,” kata Lutfi.
Selain itu, menghadapi new Normal, program kampung siaga juga memberdayakan masyarakat serta adanya edukasi sekaligus memantau penerapan protokol kesehatan di wilayahnya
“Masyarakat bisa mengamankan kampungnya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan, sehingga mampu menghadapi berbagai masalah berkaitan dengan Covid-19,” ujarnya.
Sampai saat ini, sudah ada 870 Kampung Siaga Covid-19 yang berada di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
“Saya mengapresiasi pendirian Kampung Siaga Covid-19 di RW VI Kelurahan Panggung Lor ini, yang mana juga dilengkapi dengan rumah karantina, dapur umum, juga lumbung pangan,” ungkapnya.
“Tadi kita sudah keliling. Sangat luar biasa, karena didalam kampung ini ada dapur umum, ruang isolasi mandiri dan pembuatan produksi jamu penambah imun. Ini sangat luar biasa kehidupan warga yang mengutamakan gotong royong. Dari warga untuk warga,” sambungnya.
Ia menegaskan, dalam Minggu ini akan menambah lagi jumlah ‘Kampung Siaga Covid-19’ untuk bisa mencapai targetnya yakni sebanyak 870 kampung. Hal itu agar dapat memutus penyebaran rantai virus corona.
Selama dibentuknya Kampung Siaga Covid-19 ini, terjadinya penurunan angka kejahatan pada Mei 2020. Karena, angka kejahatan pada bulan tesebut hanya 286 kasus saja.
“Untuk kejahatan seperti Curat, Curas, Curanmor, Anirat, Pembakaran, Uang Palsu, Pembunuhan, Perkosaan, Narkoba, Penipuan dan Perjudian itu dari bulan April sampai Mei terus ada penurunan,” jelasnya.
“Bulan Maret itu ada sebanyak 813 kasus, sedangkan bulan April itu ada 660 kasus dan Mei itu ada 286 kasus. Jumlah itu baik kasus yang masih dalam proses penyelidikan maupun yang selesai,” sambungnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang mendampingi Lutfi dalam memantau Kampung Siaga Covid-19 ini mendukung penuh program yang dibuat Polda Jawa Tengah dalam mencegah penyebaran virus yang berasal dari Wuhan.
“Mendukung penuh pendirian kampung-kampung siaga tersebut sebagai wujud keseriusan kita mengahadapi penyebaran Covid. Di Kota Semarang didirikan 28 Kampung Siaga Covid-19, ini membuktikan kedisiplinan dari masyarakat menjadi kunci dalam menuntaskan pandemi Covid-19,” ujar Hendrar.
# RED/DHMP#