buserbhayangkara.com, Polda Bali – Museum Penanggulangan Terorisme di Jalan WR. Supratman, Denpasar Timur pada Sabtu (21/12/2019) dikunjungi 177 orang. Para pengunjung tersebut masih didominasi dari kalangan pelajar, yatiu siswa SD dan SMP.
Kedatangan mereka ke museum diterima oleh dua petugas jaga, Bripda Christin Dessy Natalia dan Bripda Jessica Febria Tokilov. Senyum, sapa dan salam terucap dari srikandi Polda Bali ini saat para pengunjung hendak masuk ke dalam museum.
Bripda Christin Dessy Natalia saat dikonfirmasi mengatakan, ratusan pelajar dari SDN Semarapura Tengah, SMPN 2 Barasura Klungkung, SMPN 1 Singaraja dan Pocil Polres Bangli memadati Museum Penanggulangan Terorisme menjelang akhir pekan. Sejumlah masyarakat bersama keluarga rupanya penasaran ingin mengetahui apa saja yang ada di dalam Museum Penanggulan Terorisme yang dibangun pertama kali di Indonesia.
“Awalnya para siswa menilai bahwa polisi itu jahat karena membunuh para teroris dengan melakukan penembakan. Setelah kita jelaskan bagaimana proses terjadinya Bom Bali I dan II dan dampak yang timbulkan, baru mereka mengerti dan memahami kalau teroris sangat jahat dan harus dibasmi,” tutur Bripda Dessy.
Tanggapan para pengunjung pun beragam terkait pembangunan museum ini. Seperti yang disampaikan oleh perwakilan siswi Bangli yang mengaku bernama Ajeng. Ia menilai bahwa museum ini sangat bagus karena bisa mengedukasi, dari yang tidak tahu tentang bom dan penangkapan teroris akhirnya bisa mengetahui setelah dijelaskan oleh pemandu.
“Museum ini bagus dan dapat menambahkan ilmu pengetahuan,” kata Ajeng yang saat itu mengenakan seragam Pramuka.
Hal senada juga disampaikan oleh siswa SMPN 2 Barasura Klungkung, Anak Agung Ari Wicaksana. Ia mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose yang sudah menginisiasi pembangunan gedung Museum Penanggulangan Terorisme.
“Di museum ini saya mendapat pengetahuan yang banyak tentang ciri-ciri bom, penangkapan teroris dan mengetahui bagaimana cara menjinakan bom serta alat yang diigunakan saat menjinakan bom di daerah yang terdapat teroris,” ujarnya.(hpb)