Buserbhayangkara.com, Banda Aceh- Pelantikan Gubernur Aceh merupakan momentum penting untuk masyarakat. Momentum untuk mempercepat pembangunan di bumi Serambi Mekkah. Momentum untuk memperkuat kebersamaan antara pusat dan daerah, antara Pemda dan DPRA.
Demikian disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memberi sambutan dalam rapat Rapat Paripurna DPRA Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Ir. H. Nova Iriansyah, M.T. Sebagai Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022 di Gedung Utama DPRA, Kota Banda Aceh, Kamis (5/11). Menurut Mendagri, pelantikan Gubernur Aceh ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 95/P tahun 2020 tanggal 15 September 2020 tentang Pengesahan Pemberhentian Dengan Hormat Wakil Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022 dan Pengesahan Pengangkatan Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan Tahun 2017-2022.
” Upacara pelantikan yang baru saja kita laksanakan merupakan momentum penting bagi masyarakat Aceh, karena telah memiliki seorang gubernur definitif yang merupakan pimpinan tertinggi eksekutif dalam sistem pemerintahan Provinsi Aceh,” kata Mendagri.
Selain itu kata Mendagri, pelantikan gubernur definitif juga dapat menjadi momentum yang sagat penting agar kebersamaan tersebut dapat terwujud. Kebersamaan antara pusat dan daerah. Karena bagaimana pun pembangunan Provinsi Aceh tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri dan secara sektoral. Namun, memerlukan kekompakan antara pemerintah pusat dan daerah beserta segenap unsur yang ada di Aceeh, baik di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota sampai ke desa-desa dan kampung.
” Demikian pula kekompakan antara eksekutif, legislatif sesuai tugas fungsi masing-masing dan unsur-unsur lainnya, termasuk organisasi non pemerintah, tokoh adat, ulama, dan segenap lapisan masyarakat lainnya dan lebih utama juga Forkopimda, ” katanya.
Kekompakan, kata Mendagri adalah sesuatu yang mutlak. Terlebih di saat ini, kala bangsa ini sedang didera cobaan dengan adanya pandemi Covid-19. Kekompakan bisa melahirkan optimisme. ” Semua harus optimis menghadapi pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya,” ujarnya.
Pemerintah dan semua pihak, kata Mendagri harus pandai membaca peluang dengan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif. Dan itu sangat diperlukan di tengah tantangan situasi sulit pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.
” Sehingga justru dapat memicu percepatan pembangunan dengan segenap sumber daya yang telah tersedia, ini adalah pandemi Covid-19, ini adalah tantangan. Tantangan betul untuk membuktikan leadership dari para pengambil kebijakan, kita melihat bagaimana saat ini election yang terjadi di Amerika pandemi Covid menjadi salah satu isu sentral dalam pertarungan politik demokrasi di Amerika Serikat, ” katanya.
Pemerintah pusat, lanjut Mendagri, tentu juga tidak berdiam diri. Berbagai program pusat, baik fisik maupun non fisik katakanlah infrastruktur terus dipacu. Presiden juga pada bulan Agustus yang lalu berkali-kali datang ke Aceh. Ini bukti Presiden berkomitmen untuk membangun Aceh secara tulus.
” Semua program itu harus dilaksanakan untuk mengatasi pandemic Covid-19 dan juga mendorong percepatan pembangunan tersebut,” ujarnya.
Di ujung sambutannya, Mendagri kembali mengucapkan selamat kepada Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang telah dilantik. Mendagri berharap, amanah yang dipanggul gubernur definitif dapat dijalankan dengan sebaik mungkin. Tidak lupa Mendagri berpesan, agar Gubernur Aceh yang baru untuk membangun komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak. Ini sangat penting agar tercipta kehidupan politik dan keamanan yang baik.
” Sehingga dapat membuat dan mengeksekusi program-program yang direncanakan demi kesejahteraan masyarakat Aceh. Kemudian saya juga mengimbau kepada semua pihak yang ada dalam sistem kehidupan masyarakat Aceh untuk mendukung saudara gubernur agar dapat melaksanakan amanah yang diberikan oleh Allah SWT ini. Kita semua percaya dan yakin bahwa acara pelantikan yang terjadi di ruangan ini pada saat ini dan pada hari ini terjadi semata-mata karena kehendak Allah SWT.
Selamat bertugas Pak Gubernur dan kita semua berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan pentunjuknya kepada kita semua dalam rangka mewujudkan Aceh yang lebih aman, damai, makmur, dan sejahtera sesuai dengan motto Aceh hebat,” pungkas Mendagri.
Acara pelantikan Gubernur Aceh itu sendiri dihadiri Wali Nanggroe, Tengku Malek Mahmud Al-Haytar, Ketua Forum Bersama DPR dan DPD RI, Ketua DPRA beserta unsur Pimpinan DPRA, para Anggota DPRA, Pangdam Iskandar Muda, Kapolda Aceh, Kajati Aceh, Sekda Aceh, Sekretaris DPRA, Ketua MPU Aceh, Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, Bupati dan Walikota se-Provinsi Aceh yang hadir secara virtual, Dirjen Otonomi Daerah, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan dan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.(RED/BHM)